KEBANGKITAN PENA RATU ( PELAJAR NAHDLATUL ULAMA RANTING 2 TUNAHAN )

Sudut pandang : Dicky Choirulif Amar Kader IPNU Ranting 2 Tunahan


Tulisan ini saya buat secara jujur menurut pandangan saya sendiri (Dicky Choirulif Amar) baik pandangan positif ataupun negatif secara tegas dan sesuai apa yg saya lihat sebagai salah satu pelaku. Mohon maaf jika ada beberapa nama yg saya tulis secara jelas tanpa sensor dan beberapa tindakan negatif yg saya paparkan, karena saya tidak ingin ada bagian sejarah yg tertutup-tutupi dari generasi yg akan datang.

Bangkitnya ranting 2 Tunahan berasal dari rasa iri atas rivalitas yg selama ini telah terjalin antar dua ranting yg ada di desa Tunahan, ya benar. Setelah mendengar pada bulan Januari 2017 Pimpinan IPNU-IPPNU ranting 1 Tunahan berhasil mengadakan pelantikan kepengurusan baru, akhirnya beberapa pemuda di area ranting 2 Tunahan merasa tergugah untuk ikut mengaktifkan kembali IPNU-IPPNU di ranting sendiri. Tanpa ada kegiatan sosialisasi dari ketua PAC IPNU pada periode tersebut yaitu Rekan Nur Khasan yg jg kader dari ranting 2 Tunahan, akhirnya Rekanita Muhimmatul Aliyah yg sekarang menjabat sebagai ketua PAC IPPNU kec. Keling melakukan inisiatif dengan menghubungi dan mengumpulkan beberapa perwakilan pemuda dari berbagai dukuh untuk berkumpul dan membentuk kepengurusan kembali.

Akhirnya pada tgl 12 Februari 2017 berkumpulah perwakilan pemuda-pemudi dari berbagai dukuh yg ada di ranting 2 Tunahan untuk melaksanakan Rapat Anggota di Musholla RT 1 dk. Karong ds. Tunahan. Alhamdulillah pada acara itu turut hadir pula Rekan Nur Khasan dan Rekanita Amel selaku ketua PAC IPNU-IPPNU Keling periode 2016-2018. Berdasarkan hasil voting dari IPPNU langsung terpilih secara aklamasi Rekanita Yani sebagai ketua Ranting 2 IPPNU desa Tunahan. Berbeda dengan IPPNU yg langsung aklamasi 1 suara, di IPNU persaingan terasa kompetitif. Ya walaupun ini Rapat Anggota setelah kevakuman tetapi sudah ada 5 calon Ketua IPNU yg diajukan dengan batas minimal 3 suara, pertama ada rekan Aqib dari dukuh Karong, kemudian Rekan Aris dari Congger, Rekan Erik dari Congger, Rekan Majid dari Karagan, dan saya sendiri yg jg dari Congger. Masing-masing calaon memaparkan visi dan misinya masing-masing di depan peserta forum, akhirnya terpilihlah rekan Aris sebagai ketua dan rekan Majid sebagai wakil ketua. Saya sendiri terpilih sebagai koordinator Kaderisasi.

Pada tanggal 26 Februari 2017 sejarah kembali tercatat di TPQ Darussalam Congger dengan diadakannya pelantikan PR II IPNU-IPPNU desa Tunahan yg dilantik oleh perwakilan PC IPNU-IPPNU kab. Jepara yaitu rekan Suyudi dan rekanita Mila Marlina, dan ditambah acara seminar keorganisasian dengan pemateri Rekan Khoironi ( Demisioner ketua IPNU kab. Jepara periode 2014-2016).

Perjalanan mulai dipijak, program kerja mulai dibentuk satu minggu kemudian di Musholla Rt. 9 dk. Karong Pete. Acara idaroh 2 minggu sekali keliling musholla dan masjid yg ada di area wilayah ranting menjadi salah satu progja utama, disamping banyak progja lainnya. Lika-liku mulai terjadi mulai dengan surutnya antusias dari pengurus sendiri bahkan merosotnya kinerja dari ketua Ranting IPNU-IPPNUnya. Desas-desus mulai pelengseran dan opsi tidak percaya dari pengurus lainnya untuk mengganti ketua mulai bertebaran di telinga para pengurus yg ada d struktur bawah, bahkan ketua IPPNU sendiri yaitu rekanita Yani yg jg mengusulakan untuk mengundurkan diri.
Akhirnya pada suatu malam berkumpulah beberapa pengurus IPNU di rumah rekan Majid, termasuk saya sendiri tetapi tidak ada ketua yg ikut hadir. Beberapa kader mengusulkan untuk melengserkan ketua karena kepengurusan dan progja dianggap tidak terlakasana dan tidak ada pengawalan dari ketua, tetapi saya dan rekan Majid memilih menjadi penengah. Ya sedikit nasehat dari saya dan rekan Majid pada saat itu "kita pertahankan kepengurusan saat ini sampai akhir periode, entah progja jalan atau tidak. Entah ketua menampakkan diri atau tidak, mari kita yg ada dibawah yg mengalahi untuk berjalan dan melaksanakan progja. Jangan ada dualisme kepengurusan, ini baru awal kebangkitan ranting. Jangan ada yg sakit hati diorganisasi, karena ini organisasi bagian dari NU, bagian dari perjuangan dari Mbah Hasyim dan ulama-ulama lainnya" turut hadir saat itu beberapa nama pengurus harian yaitu rekan Fuad, rekan Ulil, dan rekan Ihsan serta beberpa pengurus lainnya. Satu tahun berjalan akhirnya terjadi reshuffle, beberapa nama yg tidak aktif diganti tetapi beberapa nama ada yg tetap dipertahan walaupun tidak terlalu aktif karena pengurus menghindari adanya konflik sakit hati. Saya sendiri akhirnya dipindah dari koordinator kaderisasi menjadi Bendahara.

Salah satu kesuksesan tahun pertama juga dapat dilihat dengan keikut sertaannya menjadi pelaksana Makesta Raya PAC IPNU-IPPNU Keling pada bulan Mei 2017 di SMK Al Husain Watuaji yg diprakarsai oleh 5 ranting yaitu Ranting Kelet, Ranting 1 Tunahan, Ranting 2 Keling(sekarang menjadi ranting 1 Keling), ranting Tempur, dan ranting 2 Tunagan sendiri. Dengan peserta lebih dari 150 peserta, ya banyak sekali tetapi alhamdulillah outputnya dapat kita rasakan sampai saat ini
Ikut terlibat pula dalam safari Ramadhan PAC Keling pada bulan puasa tahun 2017. Ranting 2 Tunahan akhirnya terlihat semakin menonjol di area Keling setelah mengadakan beberapa acara, efek negatifnya rivalitas hanya terlihat antara Ranting 2 Tunahan dan Ranting Kelet. Ranting lainnya seolah hanya menjadi penonton, tetapi rivalitas untuk maju membuat kader-kader di ranting 2 Tunahan dan Kelet seperti saudara kandung. Selalu menjadi patner dalam acara, itu dampak positif yg saya rasakan sendiri.

Ikut sertanya pula dalam Lakmud 2018 di dk. Jehan ds. Kunir menjadi sebuah pencapaian penting, karena Lakmud sudah kita ketahui menjadi jenjang kaderisasi lanjutan setelah Makesta yg jg menjadi banyak sekali syarat di dalam beberapa aspek yg dibutuhkan untuk dapat lebih luas mengembangkan diri di IPNU-IPPNU. Tak lupa medelegasikan anggotanya pada Diklatama 1 DKAC CBP KPP kec. keling yg dilaksanakan di ranting 2 Damarwulan.

Satu lagi yg menjadi keuntungan dari ranting 2 tunahan pada masa itu, yaitu ketua PAC IPNU berasal ranting kami sendiri dan bagi saya pada saat itu sistemnya hampir sama dengan orde baru. Paham kan? Siapa yg dekat dengan penguasa dan dipercaya maka akan menjadi tangan kanannya. Akhirnya pada Workshop Kaderisasi PC IPNU-IPPNU Jepara dari 4 peserta delegasi dari Keling ada 3 nama dari ranting 2 Tunahan yaitu Rekan Majid (ketua Ranting 2 Tunahan sekarang), Rekan Ihsan ( Waka. Dakwah PAC Keling sekarang), saya sendiri dan satu nama lainnya yaitu Rekan Riyan Agus Prasetiyo ( Ketua PAC IPNU Keling sekarang). Inilah salah satu keuntungan pada saat itu, 3 dari 4 nama delegasi berasal dari ranting 2 Tunahan. Tetapi bagi saya, mengapa? Saya merasa tidak enak hati dengan ranting lainnya, banyak kader terbaik dari ranting lainnya dan mengapa tidak ada seleksi dari PAC. Mengapa harus dipilih berdasarkan kedekatan individu.
Tetapi Alhamdulillah kami ber 4 berhasil lolos dan yg saya heran 3 nama yg berasal dari ranting 2 Tunahan lolos bersama untuk menjadi peserta Latin-Latpel PC IPNU-IPPNU Jepara 2018. Padahal kami bertiga di screening oleh 3 orang yg berbeda, saya sendiri oleh rekan Rifky ( Waka. Kaderisasi PC IPNU Jepara 2016-2018) , rekan Majid oleh rekan Ulin Nuha (waka. Kaderisasi PC IPNU Jepara sekarang), rekan Ihsan oleh rekan Ali Mahmudi ( Komandan DKC CBP IPNU Jepara sekarang). Bagi ranting 2 Tunahan ini sebuah pencapaian yg luar biasa dengan lolosnya tiga nama untuk menjadi calon Instruktur PC IPNU Jepara, dan tentu saja sebuah kebanggaan bagi diri saya sendiri.

Pada tgl 1-4 November 2018 kami ber empat akhirnya mengikuti Latin-Latpel PC IPNU-IPPNU Jepara yg dilaksanakan di Ponpes Joglo Hasyim Asyari Bangsri, banyak sekali pemateri unggulan baik dari Provinsi maupun kabupaten sendiri yg tentu saja ilmunya sangat dalam dibidangnya masing-masing. Banyak teman dari PAC lain dan PC tetangga yg kami kenal dan sekaligus menjadi network untuk semakin memajukan ranting 2 tunahan.
Pelatihan yg tidak gratis, harus ada biaya registrasi tanpa ada subsidi dari PAC tetapi kami siap memenuhinya, kalau bahasa Jeparanya itu siap kodol duet. Tidak seperti beberapa PAC lainnya yg disubsidi bahkan dibiayai penuh dari PACnya. Sebuah kebanggan pula bagi kami kader Keling karena rekan Riyan terpilih menjadi ketua Alumni Latin-Latpel Jepara walaupun bukan dari ranting 2 Tunahan, tetapi kami disini bersama membawa nama PAC Keling.

Hari setelahnya mulai sibuk, kami bertiga (saya, ihsan, dan majid) yg menjadi penggerak diranting harus membagi waktu dengan penugasan di Instruktur PC IPNU Jepara. Terkadang kami dianggap lalai dengan kondisi ranting, terkadang jg menjadi kebanggan di ranting. Bagi kami itu semua sudah menjadi resiko dalam perkembangan diri di organisasi.
Satu lagi yg perlu dicatat sangat penting dalam sejarah IPNU-IPPNU desa Tunahan khusunya ranting 2, pada rapat PH bulan Desember di rumah rekanita Muhimmatul Aliyah berdasarkan intruksi dari Bapak Kaswoto Biantoro selaku Kepala Desa Tunahan untuk melaksanakan kegiatan bersama antara 2 ranting yg ada di desa Tunahan dan agar tidak ada rasa kesenjangan sosial pilih kasih diantara 2 ranting dari pemerintah desa, akhirnya ranting 2 Tunahan yg merencanakan untuk mengadakan acara lomba TPQ dan pengajian bersama ranting Gelang akhirnya dirubah untuk berpatner dengan ranting 1 Tunahan. Ini perlu dicatat siapa yg mengusulkan siapa berinisiatif dan siapa yg mengajak untuk berpatner, karena rivalitas antara ranting 1 dan ranting 2 Tunahan memang sangat tinggi bahkan saya rasakan sampai saat ini. Rapat bersama pertamapun terjalin, berdasarkan usulan dari beberapa nama akhirnya dipilihlah nama EKSPOS (Eksplorasi Potensi Santri) untuk menjadi nama event bersama ini. Dengan menggandeng NU dan banom-banom lainnya akhirnya acara ini berhasil diselenggarakan pertama kali pada Maret 2018 dengan diikuti oleh TPQ sedesa Tunahan dan acara pengajian puncak menghadirkan Kiai Ali Murtadlo selaku Rais Syuriah MWC NU Keling dan Hadroh Ainul Muhib Jepara.

Akhir 2018 terlibatlah ranting 2 Tunahan didalam Porseni PAC IPNU-IPPNU Keling, mendelegasikan kader-kader terbaik dibidangnya masing-masing dan alhamdulillah selalu masuk dalam 5 besar (juara 1 stand up comedy,juara 2 fashion show,juara 3 futsal, juara 3 voli, harapan 1 pidato bahasa jawa,harapan 2 paduan suara,juara 2 qori')

Sebagai salah satu ranting yg masa itu cukup diperhitungkan, kamipun menjadi salah satu bagian dari panasnya euforia Konferancab PAC Keling. Agenda pemilihan ketua PAC IPNU-IPPNU Keling yg baru ini seperti kontestasi politik yg sangat panas karena banyak rivalitas,kubu-kubunan, dan ego dari masing-masing ranting. Saya sendiri lebih memilih menjadi bagian dari barisan yg mencalonkan Riyan Agus Prasetiyo dari ranting Kelet, meskipun awalnya saya bisa dibilang salah satu tangan kanan dari rekan Nur Khasan selaku demisioner Ketua PAC IPNU Keling akhirnya berseberangan gagasan dan opini untuk memajukan PAC Keling di periode selanjutnya. Itupun berdampak sangat terasa sekali bagi saya, saya merasa seperti ujung tombak yg diwaspadai dimana-mana saya berada. Bukan diwaspadai untuk dihargai dan diberi ruang bersuara, tetapi diwaspadai untuk dijauhi dan dihindari gerak geriknya.

Saya sendiri memang lebih memilih apa kata hati saya untuk ikut dibarisan rekan Riyan, bukan atas nama ranting tetapi atas nama individu. Saya tidak ingin kader-kader ranting saya yg lain menjadi korban dari egoisme saya dalam kontestasi Konferancab kali ini. Akhirnya rekan Riyan terpilih menjadi ketua PAC IPNU Keling selanjutnya dan jg rekanita Muhimmatul Aliyah terpilih menjadi Ketua PAC IPPNUnya, sebuah kebanggan bagi kader ranting 2 Tunahan karena penggerak awal bangkitnya ranting kami terpilih menjabati posisi tertinggi di IPPNU Keling.

Setelah Konferancab PAC Keling giliran ranting 2 Tunahan yg pada Februari 2019 mengadakan rapat anggota, terpilihlah rekan Majid dari karagan dan rekanita Uswah dari karong menjadi ketua IPNU dan IPPNU ranting periode selanjutnya.

Berlanjut ke PAC, berdasarkan rapat tim formatur pembentukan pengurus PAC IPNU-IPPNU Keling terpilihlah 5 nama IPNU dan 2 IPPNU untuk masuk di kepengurusan PAC. Mereka adalah :
1. Rekan Saifudin (Sekertaris IPNU)
2. Rekan Aris (Waka. Olahraga Seni dan Budaya)
3. Rekan Ihsan (Waka Dakwah)
4. Rekan Majid (Wakil sekretaris dept. Dakwah)
5. Saya (koordinator Kaderisasi)
6. Rekanita Diah (Bendahara IPPNU)
7. Rekanita Uswah (dept. Dakwah)
Sebuah sejarah penting yg perlu menjadi motivasi bagi generasi pelajar NU ranting 2 Tunahan selanjutnya.

Begitupun pada saat pembentukan pengurus Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU kab Jepara, terpilih 2 nama dari ranting 2 Tunahan untuk masuk dalam kepengurusan periode selanjutnya yaitu:
1. Rekanita Muhimmatul Aliyah (koordinator dept. Organisasi IPPNU)
2. Saya sendiri (koordinator dept. Dakwah dan Komunikasi IPNU)
Serta 2 nama lain yg secara tidak langsung jg menjadi bagian dari Pimpinan Cabang karena menjadi anggota dari tangan panjangnya dept. Kaderisasi Cabang yaitu Rekan Majid dan Rekan Ihsan yg masih mengemban tugas sebagai Instruktur Cabang IPNU Jepara.

Cerita berlanjut ke EKSPOS 2 pada Maret 2019, semakin meriah dan berjalan lancar saja agenda tahunan ini dengan menghadirkan Kiai Haji Hayatun Abdullah Hadziq selaku Ketua Tanfidziyah PCNU Kab. Jepara dan juga Habib Muhsin untuk melantunkan sholawat diiringi hadroh Roudlotul Musthofa pada malam puncaknya.

Antusiasme masyarakat terhada bangkitnya IPNU-IPPNU ranting 2 Tunahan semakin terasa baik dari orang tua ataupun dari anak-anak mereka, hal itu dapat kita lihat dengan ikut serta mereka sehingga PR 2 Tunahan pada acara Safari Ramadhan dapat melaksanakan pelantikan 3 anak ranting secara bersamaan (Congger, Karong Bodehan, Karagan), hal ini juga menjadi sebuah kebanggan karena mungkin ini pertama kalinya di Jepara ada anak ranting yg dilantik secara resmi dan jg menjadi sebuah pencapaian luar biasa bagi pengurus periode ini. Hal ini jg semakin menegaskan bahwa IPNU-IPPNU di ranting 2 Tunahan tidak main-main dalam pengkaderan, menstrukturalkan yg kultural meskipun kami akui kinerja kami masih jauh dari ekspektasi yg diharapkan oleh kebanyakan masyarakat.

Agenda demi agenda selalu diselenggarakan dan diikuti baik di Ranting sendiri ataupun di PAC Keling, satu lagi pencapaian kader IPNU-IPPNU ranting 2 Tunahan yaitu rekan Afif dari karagan yg menjadi juara 1 lomba desain grafis tingkat PAC Keling pada bulan Agustus 2019.
Pengurus pun tak mau hanya diam dalam kaderisasi lanjutan, mereka ikut melibatkan diri dalam Makesta Gabungan PAC Keling pada bulan November 2019 dengan mendelegasikan beberapa pengurusnya. Ikut jg mendelegasikan anggotanya dalam Diklatama 2 DKAC CBP-KPP kec. Keling yg dilaksanakan di TPQ Al Kautsar Kelet, hal ini dilakukan semata-mata bukan hanya untuk memenuhi kewajiban mengirim delegasi, tetapi jelas output nya pun akan berdampak positif untuk perkembangan di ranting sendiri.
Satu lagi gebrakan dari pengurus yaitu dengan melaksanakan Makesta Mandiri yg mengambil tempat di MI karong. Semoga untuk kedepan rantingku tambah jaya, semakin maju, dan tidak kaget dalam menghadapi perkembangan zaman. Dengan kerja keras kita semua bersama, maka tidak ada yg tidak mungkin untuk kita hadapi. Semoga sukses untuk Harlah kebangkitan Ranting yg ke 3 tahun ini dan jg untuk pelaksanaan EKSPOS yg 3.

Salam Belajar, Berjuang, Bertaqwa

Jangan Sampai Melupakan Sejarah (JAS MERAH)
Saya Dicky Choirulif Amar, melangkahkan kaki dari sini ranting 2 Tunahan awal mula berasal.

TTL : Jepara, 7 Oktober 1998
Alamat : ds. Tunahan dk. Congger RT 7 RW 2 kec. Keling kab. Jepara
No hp : 085290943188 (WA) 081228596090 (Telegram/Telp/SMS)
Email : dickyamar41@gmail.com
Facebook : Dicky Choirulif Amar
Instagram : Dicky Choirulif Amar
Pengalaman organisasi IPNU :
- 2010-2016 : anggota ranting 2
Tunahan periode rekan Arif Congget dan Rekanita Tarsini Congger sampai vakum
- 2017-2018 : koord. Kaderisasi IPNU ranting 2 Tunahan
- 2018-2019 : bendahara IPNU ranting 2 Tunahan
- 2018-sekarang : Instruktur PC IPNU kab. Jepara
- 2019-sekarang : koord. Dept. Kaderisasi PAC IPNU Kec. Keling
- 2019-sekarang : koord. Dept. Dakwah dan Komunikasi PC IPNU Kab. Jepara
Motto hidup : BUKAN UNTUKKU, TETAPI UNTUKMU


Siapa saja boleh menulis sudut pandang RP. II IPNU_IPPNU Desa Tunahan sesuai realita apa yang kalian pandang. dan saya tidak akan merubah atau mengedit kata yang ada di dalam sejarah kalian masing-masing, dan akan saya abadikan setiap apa yang kalian tuliskan, satu niat untuk kebaikan.-( Tim Medsos )

LOGO HAUL GUSDUR 2019 PNG

Satu Dasa Warsa haul Mbah Wali Gus Dur.
Logo Haul Gusdur ke sepuluh, buatan kawan @hestironiawan Gusdurian Prawoto.

Logo ini yg dipilih oleh Bu Nyai Sinta Nuriyah Wahid. Silahkan untuk seluruh Komunitas bisa memakai logo ini untuk Haul Gusdur 2019

SISI SEJARAH IPNU IPPNU



         
Gagasan pendirian IPNU-IPPNU bermula dengan munculnya berbagai organisasi pelajar yang sejalan dengan cultur Nahdlatul Ulama (NU). Diantaranya adalah Organ Pelajr Tsamrotul Mustadfidzin dan Persatuan Pelajar NO di Surabaya, Persatoean Moeried NO (PAMNO) di Malang, di medan berdiri Ikatan Pelajar NO (IPENO), kemudian ada Ikatan Moeried NO (IMNO) dan masih banyak yang lainnya. Maka untuk mempersatukan organ-organ yang berserakan tersebut kemudian muncul sebuah gagasan untuk membentuk satu wadah organisasi pelajar/santri di bawah naungan NU. Hingga kemudian muncul ide pendirian IPNU.
      IPNU-IPPNU adalah organisasi pelajar yang sejak kelahirannya disiapkan sebagai wadah kaderisasi Nahdlatul Ulama (NU). Karena itulah agenda kaderisasi menjadi "titik tempur" utama. IPNU-IPPNU masa depan harus dapat melahirkan keder-kader yang tidak hanya tangguh secara intelektual dan memiliki keunggulan akhlaq serta terampil berorganisasi, melainkan juga siap tempur di medan peradaban yang makin kompleks.
Secara historis, IPNU merupakan organisasi yang didirikan pada 24 Februari 1954 di Semarang oleh “Tolchah Mansur” sebagai ketua umum yang pertama. Lahir sebagai "Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama" kemudian berubah menjadi "Ikatan Putra Nahdlatul Ulama" pada 1988 bersamaan dengan Kongres X di Jombang dan berubah kembali menjadi "Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama" pada 2003 di Kongres XIV Surabaya hingga sekarang.
Sedangkan IPPNU dimulai sejak kelahiran 2 Maret 1955 yang kepanjangannya “Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama” dengan “Umroh Mahfudzoh” sebagai ketua umum yang pertama. Maka dasar berpijak IPPNU dikonsentrasikan bermula pada perbuatan dan pengkaderan remaja putri NU yang masih duduk di bangku sekolah serta santri putri yang statusnya setaraf dengan sekolah umum.
Rentang waktu pasca Kongres XIV Surabaya hingga detik ini merupakan masa pancaroba di mana IPNU-IPPNU diuji untuk konsisten dengan semangat perubahan nama itu. Barangkali sudah banyak hal yang dilakukan, untuk meneguhkan IPNU sebagai organisasi kader dengan orientasi pemberdayaan generasi bangsa melalui pendidikan. Namun sebenarnya lebih banyak hal lagi yang belum dilakukan dalam konteks itu.
Tujuan dan Sifat Organisasi
Tujuan didirikannya IPNU-IPPNU, yaitu terbentuknya pelajar-pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlakul karimah dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab atas tegak dan terlaksananya syari'at Islam menurut paham Ahlussunah Waljamaah yang berdasakan Pancasila dan UUD 1945.
Sebagaimana tertuang dalam PD PRT bahwa sifat IPNU-IPPNU adalah “Keterpelajaran, Kekeluargaan, Kemasyarakatan dan Keagamaan" yang memiliki fungsi; (1) wadah berhimpun pelajar NU untuk melanjutkan semangat, jiwa dan nilai-nilai nahdliyyah, (2) wadah komunikasi pelajar NU untuk menggalang ukhuwwah Islamiyyah, (3) wadah aktualisasi pelajar NU dalam melaksanakan dan mengembangkan syari'at Islam, (4) wadah kaderisasi pelajar NU untuk mempersiapkan kader bangsa.
Motto/Slogan Organisasi
Slogan/Motto IPNU-IPPNU adalah "Belajar, Berjuang dan Bertaqwa". Belajar berarti proses yang tidak berkesuduhan untuk terus membaca, menganalisa, mempelajari dan meneliti setiap fenomena. Berjuang lebih mengacu pada proses untuk menyiasati hidup sekaligus melakukan tranformasi masyarakat. Sementara betaqwa merujuk pada transendensi kepada Tuhan YME.
IPNU-IPPNU juga mempunyai sebutan resmi yang digunakan dalam setiap kegiatan/acara formal bagi sesama anggota, yaitu “Rekan” bagi IPNU dan “Rekanita” bagi IPPNU.

MEMPERINGATI HARI SANTRI NASIONAL TAHUN 2018

Jepara – Dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2018.

Dandim 0719/Jepara Hadiri Upacara hari Santri Tahun 2018 Kabupaten Jepara.
bertempat di Lapangan Bogoran Desa Kalipucang Wetan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara, Komandan Kodim 0719/Jepara Letkol Czi Fachrudi Hidayat ST menghadiri upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2018 yang di ikuti sekitar 1.500 orang, Senin (22/10/2018).

Acara tersebut di hadiri oleh Bupati Jepara H Ahmad Marzuki SE, Komandan Kodim 0719/Jepara Letkol Czi Fachrudi Hidayat ST, Kapolres Jepara AKBP Yudianto Adhi Nugroho SIK, Ketua PCNU Kabupaten Jepara KH Khayatun Abdullah Haziq AH, Kajari kabupaten Jepara, Camat Welahan Nuryanto SH, Plt Danramil 06/Welahan Pelda Kusnadi, Kapolsek Welahan AKP Rismanto SH, Ketua MWC NU Kec Welahan Drs Bahrul Ulum, Kepala Mts Se-Kabupaten Jepara, Pengurus LP Ma'arif Se-Kabupaten Jepara, KH Sibro Malisi Pengasuh Ponpes Roundhotul Mubtadiin Balekambang, KH Muklis dari Kalipucang Wetan, KH Hasim Asyari dari Ponpes Kali pucang Wetan, petinggi desa sekecamatan Welahan dan Tomas serta Toga sekecamatan Welahan.

Bupati Jepara H Ahmad marzuki SE, selaku inspektur upacara dalam amanatnya menyampaikan bahwa kita patut bersyukur karena pada tahun 2018 ini merupakan tahun ke empat kita merayakan hari santri melalui keputusan Presiden Republik Indonesia nomer 22  tahun 2015 Sebagai Hari santri  tingkat Nasional. Sejalan dengan kondisi kebangsaan kita saat ini,  maka hari santri tahun 2018  mengambil Tema Santri Damailah Negeri, isu perdamaian di angkat sebagai respon atas kondisi Bangsa Indonesia sedang menghadapi persoalan seperti korupsi , maraknya Hoaks, ujaran kebencian , popularisasi,  simpatisan,  politik propaganda, kekerasan hingga teorisme. “Untuk anak anak ku para santri yang saat ini turut dalam kegembiraan perayaan hari santri tingkat Nasional semoga semakin semangat dalam menyongsong tantangan kedepan’, jelas Bupati Jepara.

Bupati menambahkan dalam kegiatan ini gunakan sebagai Informasi dalam media dakwah dan sarana untuk menyebarkan kebaikan dan kemasalahatan serta mereduksi penggunaan terkait hal yang bertentangan dengan ajaran agama salah satunya adalah menggunakan teknologi informasi sebagai media wirausaha. Semoga Indonesia jauh dari Musibah dan rakyat  Indonesia diberikan keselamatan dan kesejateraan, pungkasnya.

Kegiatan di lanjutkan penyerahaan Al Qur'an oleh Kapolres Jepara sebanyak 1000 Buah kepada para santri.

PORSENI XVI IPNU IPPNU KECAMATAN KELING


IPNU IPPNU RANTING TUNAHAN II – Pimpinan Anak Cabang IPNU Kecamatan Keling Kabupaten Jepara gelar Lomba Paduan Suara dalam rangka porseni ke XVI di MI Watuaji, minggu (21/10/2018). 
Acara tersebut diikuti oleh  grub paduan suara perwakilan dari ranting di Kecamatan Keling dan merupakan salah satu rangkaian acara dari kegiatan peringatan porseni dan Konverensi IPNU IPPNU PAC Keling. 

Acara yang dimulai pukul 14.00 WIB ini dibuka langsung oleh PAC RANTING KELING, dan juga dihadiri oleh beberapa jajaran pengurus PC kabupaten Jepara.
Dalam sambutanya, PAC RANTING KELING berpesan agar IPNU IPPNU di Keling harus lebih baik lagi dan beliau berharap dengan ikut IPNU IPPNU para pelajar & pemuda di Kertek bisa lebih baik serta punya kegiatan positif yang mendidik.
“Yang dilombakan adalah menyanyikan lagu Mars IPNU IPPNU dan Ya Lal Warhon.
Koordinator acara (sutriyani) menyampaikan bahwa selain acara Lomba Paduan Suara itu masih akan dilaksanakan Lomba Futsal Cup, Voli, Pidato bahasa jawa, stan up comedy dan masih banyak lagi lomba-lomba nya.

IPNU IPPNU TUNAHAN 2


SEKILAS TENTANG IPNU & IPPNU

KE – IPNU – AN DAN KE – IPPNU – AN

I.    PENDAHULUAN
IPNU-IPPNU sebagai organisasi yang bersifat keterpelajaran, kekaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berhaluan Islam Ahlussunah Waljamaah, ternyata dalam perkembangannya mengalami perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh tuntutan situasi dan kondisi.
Oleh karenanya menjadi kewajiban setiap warga IPNU - IPPNU untuk terus mempelajari perubahan itu, mengkajinya kemudian mencoba untuk mengatisipasinya. Dan tentunya faktor historis sangat mendukung pula apabila warganya juga senantiasa merenunginya, mempelajari motivasi apa yang melatarbelakangi kelahirannya, dan bagaimana perkembangan organisasi ini dari masa ke masa. Karena dari segi historis pula kita akan mampu untuk menentukan langkah dan alternatif apa yang terbaik yang akan kita jadikan saran untuk terus menyebarluaskan IPNU - IPPNU sekaligus wadah generasi muda NU untuk menyalurkan aspirasi sekaligus sebagai media dakwah.

II.    SEJARAH KELAHIRAN IPNU DAN IPPNU
Ketika NU dilahirkan pada tahun 1926 adalah sebagai reaksi spontan terjadinya penyimpangan ajaran Ahlussunah Wal Jama’ah di dalam negeri dan dunia internasional, hal ini mendapat sambutan dan dukungan luar biasa dari berbagai komunitas, baik tua maupun muda, terpelajar maupun awam. Terbukti dengan munculnya berbagai organisasi pelajar dan santri di berbagai pelosok negeri, tahun 1936 di Surabaya berdiri Tsamrotul Mustafidin dan PERSANO (Persatuan Nahdlatul Oelama’) di Malang. Pada tahun 1941 berdiri PAMNO (Persatuan Anak Murid Nahdlatul Oelama’), dan tahun 1945 berdiri Ikatan Murid Nahdlatul Oelama’ (IMNO), tahun 1946 di Sumbawa berdiri Idjtimaut Tolabah Nahdlatul Oelama’ (ITNO), dan masih banyak organisasi yang bermuatan lokal.

Pergerakan tumbuhnya organisasi tersebut nampak menggeliat pada tahun lima puluhan, dengan berdirinya beberapa organisasi pelajar di tingkat lokal seperti IKSIMNO (Ikatan Siswa Mubalighin Nahdlatul Oelama’) tahun 1952 di Semarang, PERPENO (persatuan Pelajar Nahdlatul Oelama’) 13 Juni 1953 di Kediri, IPINO (Ikatan Pelajar Islam Nahdlatul Oelama) 27 Desember 1953 di Surakarta, dll.
Meskipun pendirian berbagai organisasi lokal tersebut atas inisiatif dan kreatifitas sendiri namun pada dasarnya mereka berpijak pada satu keyakinan untuk menegakkan Dien Al Islam Ahlussunah Wal Jama’ah. Kesamaan itulah yang kemudian mendorong didirikannya organisasi pelajar dan santri di tingkat nasional.
Tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 H bertepatan dengan tanggal 24 Pebruari 1954 M, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) secara resmi dibentuk melalui persidangan Konbes Ma’arif NU pelopornya antara lain : M. Sofyan Cholil, H. Musthafa, Achmad Masjhub dan A. Ghani Farida M. Uda. Sebagai ketua umum disepakati Mochamad Tolchah Mansur.
Tanggal 28 Pebruari 1955 IPNU melaksanakan Konggres yang pertama di Malang Jawa Timur. Dalam forum ini diundang beberapa tokoh pelajar, santri, dan mahasiswa putri. Dari sinilah muncul gagasan untuk mendirikan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Tanggal 8 Rajab 1374 H / 2 Maret 1955 M IPPNU secara resmi didirikan di Solo, dan dipilih Umroh Mahfudhoh sebagai ketua umumnya.
Status organisasi IPNU dan IPPNU semula menjadi anak asuh LP. Ma’arif NU dan sejak tanggal 30 Agustus 1960 (Konggres IPNU VI dan IPPNU V) status keduanya menjadi salah satu Badan Otonom NU  yang tercantum dalam AD NU pasal 13 ayat 4.

III.    DINAMIKA PERKEMBANGAN IPNU - IPPNU 
A.    Kondisi IPNU - IPPNU sebelum khithoh NU
Sebagai salah satu badan otonom NU, perkembangan IPNU - IPPNU tidak terlepas dari keberadaan NU, pada saat NU berstatus parpol tahun 1955 yang juga merupakan tahun-tahun perkembangan awal IPNU - IPPNU ternyata belum begitu banyak berkembang karena senantiasa bergelut dengan permasalahan politik praktis, sehingga yang terjadi prioritas IPNU-IPPNU perhatian adalah masalah perkembangan kuantitas bukan kualitas dan iklim yang kurang sehat ternyata juga mempengaruhi perkembangannya, dan tragisnya banyak kader IPNU - IPPNU harus memakai baju lain dan kurang leluasa memakai identitas NU dalam gerak sosial dalam masyarakat.

B.    Kondisi IPNU - IPPNU sesudah Khithoh 26 dan Kongres Jombang
Tepatnya diawali oleh hasil muktamar NU XXVII di Situbondo Jawa Timur khithoh NU 1926 terjawab, sehingga perjuangan NU adalah dalam bidang dakwah, Mabarot dan Pendidikan sebagaimana garis perhubungan yang telah ditetapkan oleh pendiri NU dan ternyata khithoh NU telah membawa angin segar IPNU - IPPNU merasakan keleluasaan memakai identitas NU karena NU bukan lagi menjadi salah satu parpol tetapi sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan.
Sedang kondisi IPNU - IPPNU pasca Kongres Jombang ternyata juga banyak membawa perubahan semula basis pembinaan IPNU - IPPNU adalah hanya putra – putri NU yang berstatus sebagai pelajar, tetapi sejak ditetapkannya perubahan nama dari Ikatan Putra Nahdlatul Ulama, berarti basis pembinaan IPNU - IPPNU semakin luas yakni seluruh putra – putri NU baik berstatus pelajar, santri maupun mahasiswa dan ternyata orientasi IPNU - IPPNU pun harus semakin luas.

IV.    PENGERTIAN, FUNGSI, TUJUAN DAN USAHA
A. Pengertian
IPNU dan IPPNU adalah organisasi yang berazaskan pancasila, beraqidah Islam Ahlussunah Wal Jama’ah yang mengikuti salah satu madzhab 4 (empat) : (Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali) yang bersifat, keterpelajaran, kekaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang dilahirkan pada tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 H bertepatan pada tanggal 24 Februari 1954 untuk IPNU dan 8 Rajab 1374 H yng bertepatan dengan tanggal 2 Maret 1955 untuk IPPNU.

B. Fungsi IPNU dan IPPNU
Fungsi IPNU dan IPPNU adalah sebagai berikut :
1.    Wadah perjuangan pelajar Nahdlatul Ulama dalam pendidikan dan kepelajaran.
2.    Wadah kaderisasi pelajar untuk mempersiapkan kader-kader penerus Nahdlatul Ulama dan pemimpin bangsa.
3.    Wadah penguatan pelajar dalam melaksanakan dan mengembangkan Islam ahlussunah wal-Jamaah untuk melanjutkan semangat, jiwa dan nilai-nilai nahdliyah.
4.    Wadah komunikasi pelajar untuk memperkokoh ukhuwah nahdliyah, islamiyah, insaniyah dan wathoniyah.

C. Tujuan IPNU - IPPNU 
Tujuan IPNU - IPPNU adalah sebagai berikut :
1.    Terbentuknya kesempurnaan pelajar Indonesia yg bertaqwa kepada Allah, berilmu dan berakhlakul karimah.
2.    Bertanggung jawab atas tegak dan berkembangnya syari’ah Islam menurut faham Aswaja.
3.    Terbentuknya kader Islam yang berwawasan kebangsaan.
4.    Terbentuknya masyarakat Indonesia yang adil makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

Dengan kata lain, tujuan IPNU - IPPNU adalah :
”Terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlakul karimah, dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab atas tegak dan terlaksananya syariat Islam menurut faham Ahlussunah Wal Jamaah dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”.

D. Usaha IPNU – IPPNU
Usaha IPNU - IPPNU adalah sebagai berikut :
1.    Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah organisasi.
2.    Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa.
3.    Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan psrogram perjuangan sesuai dengan perkembangan masyarakat (maslahah al-ammah), guna terwujudnya khaira ummah.
4.    Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak lain selama tidak merugikan organisasi.

V.    KEANGGOTAAN, STRUKTUR, PERMUSYAWARATAN, DAN LAMBANG
1.    Keanggotaan IPNU dan IPPNU
Keanggotaan IPNU dan IPPNU terdiri dari :
a.    Anggota biasa, yaitu Setiap pelajar Indonesia yang menyetujui PD / PRT IPNU –    IPPNU.
b.    Anggota Istimewa, yaitu Alumni pengurus IPNU - IPPNU yang terwadahi dalam majlis Alumni IPNU
c.    Anggota kehormatan adalah orang yang dianggap berjasa kepada organisasi 

Setiap anggota berkewajiban :
a)    Menjaga dan membela keluhuran agama Islam.
b)    Menjaga reputasi dan kemuliaan Nahdlatul Ulama.
c)    Menaati Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga serta Peraturan     Organisasi, serta peraturan-peraturan organisasi lainnya.
d)    Membayar iuran anggota.

Setiap anggota biasa berhak :
a)    Mendapat Kartu Tanda Anggota
b)    Memperoleh perlakuan yang sama dari / untuk organisasi
c)    Mengeluarkan usul, saran serta pendapat
d)    Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan organisasi
e)    Memilih dan dipilih menjadi pengurus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.    Struktur Kepengurusan IPNU dan IPPNU
Struktur    Singkatan    Tingkat    Periodesasi IPNU    Periodesasi IPPNU
PP    Pimpinan Pusat    Ibu Kota    3 Tahun    3 Tahun
PW   Pimpinan Wilayah    Propinsi    3 Tahun    3 Tahun
PC    Pimpinan Cabang    Kabupaten/Kota    2 Tahun    2 Tahun
PAC  Pimpinan Anak Cabang    Kecamatan     2 Tahun    2 Tahun
PK    Pimpinan Komisariat    Sekolah/Ponpes/PT    1 Tahun    1 Tahun
PR    Pimpinan Ranting    Desa/kelurahan    2 Tahun    2 Tahun

3.    Permusyawaratan IPNU dan IPPNU
a.    KONGRES    
b.    KONGRES LUAR BIASA
c.    RAKERNAS    ( Rapat Kerja Nasional )
d.    KONBES         ( Konferensi Besar )
e.    RAPIMNAS     ( Rapat Pimpinan Nasional )
f.     KONWIL        ( Konferensi Wilayah )
g.    KONFERENSI WILAYAH LUAR BIASA
h.    RAKERWIL    ( Rapat Kerja Wilayah )
i.     RAPIMWIL    ( Rapat Pimpinan Wilayah  )
j.     KONCAB        ( Konferensi Cabang )
k.    KONFERENSI CABANG LUAR BIASA
l.     RAKERCAB    ( Rapat Kerja Cabang )
m.   RAPIMCAB    ( Rapat Pimpinan Cabang )
n.    KONFERANCAB ( Konferensi Anak Cabang )
o.    KONFERENSI ANAK CABANG LUAR BIASA
p.    RAPAT KERJA ANAK CABANG
q.    RAPAT PIMPINAN ANAK CABANG
r.     RAPAT ANGGOTA
s.    RAPAT KERJA ANGGOTA

4.    Lambang Organisasi
a.    LAMBANG IPNU
1)    Lambang organisasi berbentuk bulat
2)    Warna dasar hijau berlingkar kuning ditepinya dengan diapit dua lingkaran putih.
3)    Dibagian atas tercantum huruf IPNU dengan titik diantaranya diapit oleh tiga garis lurus spendek (satu diantaranya lebih panjang pada bagian kanan dan kirinya semua berwarna putih).
4)    Dibawahnya terdapat bintang sembilan, lima terletak sejajar yang satu diantaranya lebih besar terletak ditengah dan empat bintang lainnya terletak mengapit membentuk sudut segi tiga, semua berwarna kuning.
5)    Diantara bintang yang mengapit terdapat dua kitab dan dua bulu angsa yang bersilangan berwarna putih.

Arti Lambang IPNU :
    Warna hijau : subur, warna kuning : himmah/cita-cita yang tinggi, warna putih : suci.
    Bentuk bulat : kontinuitas / terus-menerus / istiqomah
    Tiga titik diantara huruf IPNU : Islam, Iman, Ikhsan
    Enam garis / strip pengapit huruf IPNU : Rukun Iman
    Bintang : ketinggian cita-cita
    Sembilan bintang : Lambang keluarga besar NU 
─    5 bintang diatas : 1 bintang yang besar ditengah : Nabi Muhammad SAW sedangkan 4 bintang di kanan kiri : Khulafaur Rosyidin, yaitu sahabat : Abu bakar Ashidiq, Umar bin Khotob, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib RA.
─    4 bintang di bawah : 4 madzhab, yaitu Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam Syafi’i, dan Imam Maliki ra.
    Dua kitab : Al-Qur’an dan Al-Hadits
    Bulu : Lambang ilmu, 2 bulu angsa bersilang : sintesis / perpaduan ilmu agama dan ilmu umum.
    Bintang bersudut 5 : Rukun Islam




b.    LAMBANG IPPNU

a.    Lambang organisasi segitiga sama kaki.
b.    Warna dasar hijau bergaris berwarna kuning yang diapit dua warna putih ditepinya.
c.    Isi lambang : Bintang sembilan, yang satu besar terletak diatas, empat menurun disisi kiri dan empat lainnya menurun disisi kanan dan berwarna kuning. Dua kitab dan dua bulu ayam bersilang berwarna putih, dua bunga melati di sudut bawah berwarna putih.
d.    Dibawah dua bulu dan diantara dua bunga melati terdapat tulisan IPPNU dengan titik diantara huruf-hurufnya berwarna putih. 

Arti Lambang IPPNU :
    Warna hijau : kebenaran, warna kuning : kejayaan dan himmah / cita-cita yang tinggi, warna putih : kesucian.
    Bentuk segi tiga : Islam – Iman – Ikhsan
    Dua garis tepi : 2 Kalimat Syahadat
    Sembilan bintang : Lambang keluarga besar NU 
─    1 bintang yang besar diatas : Nabi Muhammad SAW 
─    4 bintang menurun di sisi kanan : Khulafaur Rosyidin, yaitu sahabat : Abu bakar Ashidiq, Umar bin Khotob, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib RA.
─    4 bintang menurun di sisi kiri : 4 madzhab, yaitu Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam Syafi’i, dan Imam Maliki ra.
    Dua kitab : Al-Qur’an dan Al-Hadits
    Bulu : Lambang ilmu, 2 bulu bersilang :aktif menuntut ilmu agama dan ilmu umum, aktif membaca dan menulis.
    Dua bunga : sintesis / perpaduan ilmu agama dan ilmu umum
    Lima titik diantara huruf IPPNU : Rukun Islam.

VI.     BIDANG GARAPAN IPNU DAN IPPNU
Bidang garapan IPNU - IPPNU terbagi pada tiga bagian :
a.    Bidang Organisasi
b.    Bidang Kaderisasi
c.    Bidang Partisipasi

Penjelasan :
a.    Bidang Organisasi
Dalam bidang ini ditargetkan terwujudnya konsolidasi organisasi IPNU - IPPNU mencakup pemantapan struktur, personalia dan pemantapan wawasan anggota serta makin mantapnya peran organisasi dalam perkembangan ormas kepemudaan dan masyarakat.
b.    Bidang Kaderisasi
Dalam bidang ini ditargetkan terbentuknya kader-kader yang loyal dan berdedikasi berwawasan kebangsaan, komitmen terhadap nilai dasar perjuangan dan memiliki kemampuan manajerial serta laku gerak akhlakul karimah.
Adapun jenjang pengkaderan dalam IPNU - IPPNU adalah :
a.    Makesta (Masa Kesetiaan Anggota)
b.    Lakmud (Pelatihan Kader Muda)
c.    Lakut  (Pelatihan Kader Utama)
Bentuk ini adalah pengkaderan formal, dan masih banyak bentuk pengkaderan lainnya. Misalnya Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pelatihan Pelatih dan lain-lain.

c.    Bidang Partisipasi
Target programnya adalah menumbukan kesadaran dan kepedulian anggota dan kader terhadap pembangunan bangsa dan kepedulian menjalin kerja sama dengan ormas pemuda, Lembaga Pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat, serta kepedulian menghayati khitoh nahdliyah.

VII.     MARS IPNU DAN IPPNU
MARS IPNU
Wahai Pelajar Indonesia
Siapkanlah Barisanmu
Bertekad Bulat Bersatu
Di Bawah Kibaran Panji IPNU

Ayo Hai Pelajar Islam yang Setia
Kembangkanlah Agamamu
Dalam Negara Indonesia
Tanah air yang kucinta

Dengan berpedoman kita belajar
Berjuang serta bertaqwa
Kita bina watak nusa dan bangsa 
Tuk kejayaan masa depan

Bersatu wahai pelajar Islam jaya
Tunaikanlah kewajiban yang mulia
Ayo maju pantang mundur
Dengan rahmat Tuhan kita perjuangkan
Ayo maju pantang mundur
Pasti tercapai adil makmur     

MARS IPPNU
Sirnalah gelap terbilah terang
Mentari timur sudah bercahya
Ayunkan langkah pukul genderang
Sgala rintangan mundur semua

Tiada laut sedalam iman
Tiada gunung setinggi cita
Sujud kepala kepada Tuhan
Tegak kepala lawan derita

Di malam yang sepi di pagi yang terang
Hatiku teguh bagimu ikatan
Di malam yang hening di pagi membakar
Hatiku penuh bagimu pertiwi

Mekar seribu bunga di taman
Mekar cintaku pada ikatan
Ilmu ku cari amal ku beri
Untuk agama bangsa negeri

VIII.    KEGIATAN IPNU DAN IPPNU
Adapun kegiatan IPNU dan IPPNU di kabupaten Kudus diantaranya adalah:
1.    Diklat Jurnalistik
2.    Penyuluhan Narkoba
3.    Latihan dasar kepemimpinan (LDK)
4.    Latihan pencak Silat

IX.     JATI DIRI IPNU DAN IPPNU
Hakikat IPNU dan IPPNU adalah Wadah perjuangan pelajar NU untuk mensosialisasikan komitmen nilai-nilai :
•    Kebangsaan
Yaitu nilai yang dijiwai oleh persatuan dan kesatuan memilki kepedulian terhadap nasib banSSgsa dan negara berlandaskan prinsip persamaan dan demokrasi.
•    Keislaman
Yaitu nilai yang menempatkan ajaran agama Islam sebagai sumber motivasi dan inspirasi dalam memberikan makna dan arah perjuangan manusia. Maka IPNU dan IPPNU dalam bermasyarakat bersikap tawashut dan I’tidal, menjunjung tinggi prinsip keadilan dan kejujuran di tengah-tengah masyarakat, bersikap membangun.
•    Keilmuan
Yaitu nilai yang menempatkan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk mengembangkan kecerdasan anggota dan kader. Sehingga dengan ilmu pengetahuan memungkinkan anggota untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai manusia seutuhnya dan tidak menjadi beban sosial lingkungan. Dengan ilmu pengetahuan akan mencetak kader mendiri, memiliki harga diri dan kepercayaan diri sendiri.    
•    Kekaderan
Yaitu nilai yang menempatkan organisasi sebagai wadah untuk membina anggota agar menjadi kader-kader yang memiliki komitmen terhadap idiologi, cita-cita perjuangan organisasi, bertanggung jawab dalam mengembangkan dan membentengi organisasi juga diharapkan dapat membentuk pribadi yang menghayati dan mengamalkan ajaran Islam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
•    Keterpelajaran
Yaitu nilai yang menempatkan organisasi dan anggota pada pemantapan diri sebagai pusat pemberdayaan sumber daya manusia terdidik yang berilmu, berkeahlian, dan visioner. Dengan nilai ini diharapkan memiliki hasrat ingin tahu, belajar terus menerus dan mencintai masyarakat.

X.    POSISI IPNU - IPPNU 
1. Posisi Intern.
IPNU - IPPNU sebagai perangkat dan badan otonom secara kelembagaan mempunyai kedudukan yang sama sederajat dengan banom lain yakni anggota pleno.
2. Posisi Ekstern
Secara organisatoris IPNU - IPPNU mempunyai kedudukan sejajar dengan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di Indonesia lainnya. Secara legal tercantum dalam UU keormasan No 8 tahun 1985.

XI.     Penutup

Demikianlah sekilas tentang materi ke IPNU - IPPNU an, ini merupakan materi dasar, sedangkan pengembangannya adalah merupakan kewajiban setiap kader IPNU - IPPNU untuk terus belajar secara formal, informal maupun non formal.

*****Selamat Belajar, berjuang dan bertaqwa*****

Sekilas



IPNU IPPNU Pimpinan Ranting 2 desa Tunahan mulai aktif kembali setelah pelantikan Pengurus periode 2017-2019 pada tanggal 26 Februari 2017 setelah vakum sekian lama dan terakhir kali aktif pada tahun 2010 dibawah pimpinan rekan khoirul anwar dan rekan nur khasan sebagai wakil ketua(sekarang ketua PAC Kec. Keling periode 2016-2018). Alhamdulillah dibawah pimpinan rekan Aris Puput Syaifurrohman dan rekanita Sutriyani, ranting 2 desa Tunahan bisa kembali memperlihatkan eksistensinya di kec. Keling dan khususnya desa Tunahan sendiri.


Ekspos 1



Assalamu'alaikum wr. Wb

Singkat cerita tentang EKSPOS.

EKSPOS kepanjangan dari Eksplorasi Potensi Santri. Pertama kali dicetuskan pada rapat pengurus harian IPNU-IPPNU ranting 2 desa Tunahan bulan November di rumah rekanita Muhimmatul Aliyah.  Rencana pertama ingin menggandeng IPNU-IPPNU ranting 1 desa Tunahan dan IPNU-IPPNU desa Gelang, tetapi dikarenakan ranting desa Gelang belum berdiri akhirnya hanya menggandeng IPNU-IPPNU ranting  1 desa Tunahan.
 Rapat pertama kali diadakan pada tgl 2 Januari 2018 di balai desa Tunahan. Berbarengan dengan adanya KKN dari UNISNU Jepara akhirnya ikut dilibatkan sebagai support patner dalam acara tersebut.
 Hasil dari rapat pertama adalah terpilihnya rekanita Muhimmatul Aliyah dari ranting  2 Tunahan sebagai  ketua panitia penyelenggara acara dan rekan  Athok Junanda sebagai wakil ketua.
 Rangkaian acara disepakati bersama berisi agenda
1. Lomba antar TPQ se-desa Tunahan yang terdiri dari beberapa lomba yaitu:
a. Pildacil
b. Kaligrafi
c. Adzan
d. Hafalan surat pendek
e. Hafalan do'a sehari-hari
f. Sholat subuh
2. Pengajian Umum bersama Kiai Ali Murtadlo (Rais Syuriah MWC NU Kec. KELING) di iringi grub hadroh AINUL MUHIB.

Alhamdulillah dengan terselenggaranya EKSPOS 1 telah menghasilkan beberapa pemenang lomba, di harapkan di kemudian hari dapat menjadi calon kader IPNU-IPPNU yang memiliki semangat BBB(Belajar Berjuang dan Bertaqwa).
Semoga dengan adanya EKSPOS ini pula dapat menambah semangat rekan dan rekanita yg saat ini masih berjuang di kepengurusan IPNU-IPPNU DESA TUNAHAN.

Wassalamu'aliku wr. Wb
Salam BBB
PENGURUS RANTING II TUNAHAN

KEBANGKITAN PENA RATU ( PELAJAR NAHDLATUL ULAMA RANTING 2 TUNAHAN )

Sudut pandang : Dicky Choirulif Amar Kader IPNU Ranting 2 Tunahan Tulisan ini saya buat secara jujur menurut pandangan saya sendiri (Dick...